Selasa, 19 Juli 2011

CARA GOOGLE MENGENALI KATA KUNCI DAN PERINTAH PENCARIAN

Masih banyak sebagian orang beranggapan keliru jika semua searh engine yang ada di internet itu sama semua. Anggapan yang keliru ini seringkali menjadi salah satu penyebab tidak optimalnya pencarian informasi di sebuah search engine. Selain menyediakan layanan yang berbeda, masing-masing search engine juga bekerja dengan cara yang berbeda. Google mempunyai cara yang berbeda dengan search engine lain. Berikut ini beberapa kekhasan Google dalam mengenali kata kunci dan perintah pencarian.

Google menjadikan AND sebagai patokan awal penanda perintah Boolean
Hampir seriua search engine memanfaatkan sebuah sistern logika, yang disebut logika boolean, untuk mengkombinasikan konsep dalam kata-kata kunci. Beberapa penanda perintah (operator) boolean yang sering dipakai adalah AND, OR, dan NOT yang kadang juga ditulis AND NOT. Dengan penanda perintah AND, search engine disuruh untuk menemukan dokumen yang mengandung dua kata kunci atau lebih. Misal, jika kita membuat perintah group AND musik AND Bimbo, maka itu berarti kita memerintahkan search engine untuk mencari dokumen yang mengandung kata “group” dan ‘musik” dan “Bimbo”.
Lain lagi dengan penanda perintah OR. Kalau kita menuliskan Soeharno OR Suharno, misalnya, maka search engine diperintahkan untuk menemukan dokumen yang mengandung kata “Soeharno” atau “Suharno”.

Sedangkan penanda perintah NOT atau AND NOT berarti perintah untuk mengecualikan kata kunci. Misal, kita menuliskan bimbo NOT musik, maka search engine akan mencari dokumen web yang berisikan kata “Bimbo” tetapi tidak mengandung kata “musik”.

Nah, patokan awal (default) yang dipakai oleh Google dalam membaca kata kunci adalah AND. Jadi, kalau kita memilih kata kunci musik bimbo maka Google akan mencari dokumen web yang mengandung kata musik dan kata “bimbo”. Kita tidak perlu lagi menuliskan perintah pencarian musik AND bimbo.

Google mengabaikan huruf kapital
Google mengabaikan perbedaan huruf kapital dan huruf kecil. Bagaimana pun anda menuliskan kata kunci, Google akin menganggap semuanya ditulis dalam huruf kecil Kata kunci sejarah indonesia, SEJARAH BLORA, maupun SejaRaH bloRA akan memberikan hasil yang sama.

Google sekaligus mencari variasi kata (stemming)
Diam-diam, tanpa sepengetahuan kita, Google juga mencari dokumen web berdasarkan variasi dari kata kunci yang kita sodorkan. Misalnya, ketika kita mencari dokumen dengan kata kunci Indones maka Google juga akan menyodorkan kepada kita dokumen yang mengandung kata Indonesia.

Google mengabaikan stop word
Google mengabaikan huruf tunggal dan kata lenti (stop word) dalam bahasa Inggris sebagai kata kunci. Pengabaian stop word sebagai kata kunci dilakukan agar proses pencarian berjalan lebih cepat dan menghemat ruang simpan search engine.Istilah stop word mengacu ke sejumlah kata dalam bahasa Inggris yang dianggap tidak penting. Beberapa stop word itu adalah kata after, also, an, and, as, at, be, because, before, between, but, before,for,from, however, if, in, into, of, or, other, out, since, such, than, that, tie, there, these, this, those, to, under, upon, whEn where, whether, which, with, within, without.

Pada halamân hasil pencarian, kata-kata yang diabaikan oleh Google akan ditampilkan dalam huruf biasa, tapi kata-kata yang disertakan dalam pencarian selalu diindikasikan dengan huruf tebal. Cobalah masukan kata kunci so what a name. Google mengabai¬kan stop word. Kata “what” dan “that” tidak disaji¬kan dalam fomat bold, yang berarti kedua kata itu diabaikan oleh Google.

Jika kita ingin stop word itu disertakan sebagai kata kunci, maka stop word itu harus diperlakukan sebagai sebuah frase. Caranya adalah dengan mengapit frase itu dalam tanda kutip. Contoh, kita akan mencari situs web yang memuat kutipan dan naskah drama Hamlet karya Shakespeare. Maka yang harus kita pakai sebagai kata kunci adalah “to be or to be”. Atau, gunakan cara lain. Yaitu, bubuhkan tanda + di depan kata kunci. Contoh, to+be+or+not+to+be

Pemeriksa Ejaan
Google dilengkapi dengan software yang akan m e m e r i k s a setiap ejaan kata kunci yang kita pakai. Soft¬ware ini tidak m emperhitungkan ketepatan ejaan kata kunci itu. Software tersebut hanya membandingkan ejaan kata kunci yang kita pakai dengan ejaan yang paling banyak dipakai di Internet. Jadi, Google tidak memeriksa ketepatan ejaan seperti yang dilakukan program-program pemeriksa ejaan di kamus-kamus elektronik lainnya. Misalnya, kita menyodorkan kata kunci jakarata. Google akan membandingkan ejaan kata kunci itu dengan ejaan yang paling banyak dipakai di Internet. Hasilnya, Google tetap menyodorkan hasil pericarian yang pas dengan kata kunci jakarata sambil memberikan alternatif ejaan lain yang dikenalnya, yaitu jakarta, dengan bertanya "did you mean: jakarta”. Kliklah link alternatif yang ditawarkan Google itu untuk melihat kemungkinan lain. Fasilitas ini hanya terdapat pacla Google versi bahasa Inggris di www.google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar